Tidakkah kau mendengar rontaan terselip - selip dihati yang kian merana?
Merujuk langkah yang tiada arti kiranya
Bibir kian merona tak hiraukan sanggahan rasa
Hanya berucap tak berarti mengecap.
Terserik suara buyar dayanya
Tersesat hati mengarah gulana
Doktrin bisa kau rempuh, jajahan rasa?
-damingsa
No comments:
Post a Comment